Filename | Potret Penggemar Vespa dari Tahun ke Tahun |
Permission | rw-r--r-- |
Author | heru |
Date and Time | 09.24 |
Label | tugas |
Action |
DEMAM Vespa di tanah air sangat dipengaruhi oleh Vespa Congo. Sepeda motor tersebut merupakan pemberian Pemerintah Indonesia terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo saat itu. Sejak itu, sepeda motor tersebut mulai digemari. Di awal tahun 1960-an Vespa mulai masuk Indonesia dengan ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) PT. Dan Motor Indonesia. Pada waktu itu membeli sebuah Vespa berarti membeli
sebuah simbol status sosial. Hanya orang-orang tertentu dari kalangan menengah ke atas yang sanggup membelinya. Orang-orang pun bangga apabila bisa mengendarai Vespa. Ada banyak cerita tentang sku-ter produk Italia ini. Cerita-cerita tersebut tidak hanya milik rakyat Indonesia biasa tetapi tokoh-tokoh Indonesia yang memiliki cerita menarik dengan Vespa- nya. Seperti dikutip dari beritavespa. com, Gus Dur, bapak pluralisme Indonesia yang sekaligus Presiden RI ke 4 ini sejak muda sudah tidak asing lagi dengan Vespa, bahkan sempat mengalami kecelakaan bersama skuternya pada tahun 1978. Gus Dur mengalami kecelakaan hingga membuat matakirinya tekena pecahan kaca spion motor yang dikendarainya.
Lain halnya dengan Jusuf Kalla. Mantan Wakil Presiden RI ke 10 ini ketika menginjak SMA pada 1958 juga mengendarai Vespa yang dibelikan ayahnya. Begitu juga dengan Juwono Sudarsono. Mantan Menteri Pertahanan dan Duta Besar RI untuk Inggris ini suka mengendarai Vespa pada saat kuliah dulu. Satu saat Vespa yang dikendarainya ditabrak Bajaj di Jalan Sultan Syahrir. Merasa dirugikan, Juwono membawa kasus itu ke kantor polisi. Namun setibanya di kantor polisi, dia malah membatalkan tuntutannya dengan alasan kasihan dan tidak tega dengan sopir Bajaj yang menabraknya.
Menarik disimak bahwa penghargaan Vespa tersebut juga tidak terlepas dari tradisi dalam dunia kemili-teran. Beberapa sumber mengatakan bahwa untuk Vespa yang berwarna hijau 150 cc diberikan kepada tentara yang lebih tinggi tingkat kepangkatannya, sementara yang berwarna kuning dan biru 125 cc untuk tingkat kepangkatan yang lebih rendah. Selain itu guna melengkapi jati diri atas Vespa dimaksud juga disematkan tanda nomor prajurit yang bersangkutan, pada sisi sebelah lari handlebar (stang) yang berbentuk oval terbuat dari bahan kuningan serta sebuah piagam penghargaan yang menyertainya.
Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air. Sampai saat ini sudahpuluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia. Dari yang paling tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Sampai saat ini*" Indonesia mungkin masih bisa disebut sebagai surganya Vespa. Jenis-jenis Vespa yang masuk ke Indonesia juga cukup beragam. Dari Vespa jertis Super, Sprint, PX, PS, Excel, Exclusive,-PTS, Special, dan lain sebagainya. Namun, maraknya ekspor Vespa ke luar negeri sedikit banyak mengurangi populasi Vespa di Indonesia.
Merek Vespa dulu erat kaitannya dengan persepsi masyarakat tentang kualitas tinggi, meriengah- atas, dan gagah. Dan banyak orang mengejar status sosial tersebut dengan membeli Vespa lantaran harga mobil waktu itu sangat tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar